“Sebenarnya Sirekap bukan di-hack tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan, karena memasukkan script untuk memasukkan program colongan,” ujarnya.
Roy mengaku setiap hari masih terus memantau perkembangan Sirekap serta mencatat berbagai perubahan yang terjadi. Lebih lanjut, dia juga sudah mengantongi beberapa bukti untuk bisa dipertanggungjawabkan.
“Pada pukul 19.00 WIB sekian, pada tabulasi di Sirekap sudah muncul persentase sama seperti quick count, paslon 01 24 persen, paslon 02 58 persen dan paslon 03 17 persen. Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data TPS yang masuk, ada buktinya,” tambah Roy.
Karena tidak masuk akal dengan hasil quick count di hari pencoblosan itu cukup membuat Roy penasaran. “Pada tanggal 14 Februari, itu sengaja di-hold kemudian semua hal yang keluar akan masuk dalam perhitungan tadi, 24, 58, 17. Jadi mau kapan pun angkanya segitu, ini tidak masuk akal,” kata dia.
(rca)