Sementara itu, untuk realisasi penyaluran (lifting) gas selama Semester I 2024 ini tercatat sebesar 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92% dari target dalam APBN 2024 yang sebesar 5.785 MMSCFD.
Outlook lifting gas hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai 5.554 MMSCFD atau 96% dari target tahun ini.
Lantas, mengapa penerimaan negara bisa melampaui target?
Faktor harga minyak juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Berdasarkan catatan SKK Migas, harga minyak mentah Indonesia (ICP) selama Januari-Juni 2024 terpantau rata-rata sebesar US$ 81,28 per barel, tak berbeda jauh dari asumsi ICP dalam APBN 2024 US$ 82 per barel.
Harga minyak mentah RI selama Semester I 2024 ini terlihat ada kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Realisasi ICP pada Semester I 2023 tercatat “hanya” US$ 78,43 per barel.
Next Article
Nah lho! Cadangan Minyak RI Tinggal 12 Tahun Lagi
(wia)