Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Ujian Berat Ekonomi RI Sudah Menanti

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Ujian Berat Ekonomi RI Sudah Menanti


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia akan memiliki pemimpin negara baru Oktober mendatang. Sejumlah tantangan ekonomi akan langsung dihadapi oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 – 2029.

Kondisi pasar keuangan saat ini tengah terguncang, terlihat dari nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang kini sudah terempas ke level Rp 16.400-an. Begitu juga IHSG ini juga merosot ke level 6.800-an.

Salah satu pemicunya adalah kekhawatiran investor akan pengelolaan fiskal di era pemerintahan baru. Rumor yang beredar, UU Keuangan Negara akan diubah sehingga memungkinkan pemerintah menetapkan defisit APBN di atas 3% PDB dan mendorong kenaikan utang.

Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga merespons terkait apakah ini menjadi alarm bagi presiden terpilih?

“Alarm itu kalau kita lihat defisit anggaran di negara-negara EU,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, dikutip Minggu (23/6/2024).

Airlangga menjelaskan rata-rata defisit anggaran di Eropa adalah 5-7%, antara lain Jerman, Italia dan Prancis. Di luar Eropa juga tidak sedikit negara dengan defisit anggaran tinggi atau di atas Indonesia yang sebesar 3% terhadap PDB.

“Alarmnya bunyinya di Eropa, bukan di Indonesia, Indonesia masih dibawah 3%,” jelasnya.

Pemerintah menganggap isu soal defisit 2025 yang akan membengkak itu tak perlu dibesar-besarkan dan tak perlu dijadikan faktor yang membuat keresahan. Sebab, ia kembali menekankan bahwa komitmen pemerintah untuk menjaga level defisit sesuai batas aman UU Keuangan Negara akan terus dipatuhi.

“Anda bisa lihat negara Jerman, Perancis, Italia, itu antara 5-7%. Bahkan EU sentral banknya mengingatkan negara-negara EU untuk dibawah 3%. Indonesia di bawah 3%, jadi anda jangan panik-panik sendiri,” tegas Airlangga.

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming saat Pilpres 2024 itu memberi bukti bahwa pemerintahan mendatang akan tetap menjaga defisit sesuai UU. Terlihat dari rentang defisit yang telah disodorkan dalam rapat pembahasan RAPBN 2025 dengan DPR saat ini di level 2,4%-2,8%.

“Jangan nambah-nambahin. Kita 2,4%-2,8% di bawah 3%, coba tanya ke menteri keuangan Jerman, Italia, dan yang lain, udah dapat dia peringatan dari EU central bank bahwa negara-negara EU harus ikut seperti negara-negara ASEAN,” ucap Ketua Umum Partai Golkar ini.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *